Menulis di IDN Times itu Butuh Perjuangan !

March 02, 2019



Haii haii semuanyaa ....

Akhirnya aku update lagi ni. Sesuai janjiku sebelumnya, kali ini aku mau berbagi pengalaman soal menulis di IDN Times. Aku sendiri menulis di IDN Times masih sangat-sangat baru. Ya, bisa dibilang masih junior banget lah. Masih juga 2 bulan. Tapi gak papa lah yaa, kalau pembahasan kali ini tentang pengalamanku menulis di IDN Times. Toh juga kan cuma ingin sharing aja sama teman-teman semua. Kali aja pas kalian browsing-browsing tentang menulis di IDN Times mbah google ngarahin kalian ke blog aku. Jadinya bermanfaat juga kan tulisanku ini meskipun masih sebagai penulis newbie.

Sebenarnya aku sendiri tau IDN Times udah dari tahun kemarin saat browsing-browsing mengenail platform menulis yang bisa membayar tulisan kita. Tapi entah kenapa saat itu aku coba untuk mendaftar aku tidak menemukan menu registrasi. Jadilah aku berfikiran bahwa mungkin IDN Times sudah tidak menerima kontributor lagi. Pupus lah harapanku saat itu. Tapi, entah kenapa di awal tahun kemarin aku mencoba browsing-browsing kembali dan lagi-lagi banyak yang ngerekom webnya IDN Times, jadilah aku mencoba kembali untuk mendaftar. Dan.... tadaaa! Akhirnya bisa dan aku pun resmi menjadi anggota IDN Times Community.

Nah, untuk daftarnya menurutku juga sama aja dengan platform lainnya. Gak sulit kok. Kalian bisa registrasi menggunakan alamat email atau akun facebook. Pertama kali menulis di IDN Times, alhamdulillah nya tulisanku langsung terbit. Sebagai pemula senang dong ya tulisanku bisa terbit dan makin semangat lagi untuk ngumpulin pundi-pundi. Awalnya aku berfikiran kalau menulis di IDN Times ini setiap tulisan akan terbit. Tapi nyatanya aku salah. Tulisan kedua yang aku kirim ke IDN Times nyatanya gak terbit. Selain itu ada beberapa tulisan-tulisanku lainnya juga yang gagal terbit.

Saat itu aku sempat kecewa juga. Karena tulisan yang aku kirim itu kurang lebih inti pembahasannya sama dengan tulisan penulis lain yang berhasil terbit. Bedanya hanya dijudul saja. Dimana pada judulku lebih berbentuk narasi. Akhirnya karena itu aku jadi malas-malasan untuk nulis. Yang biasanya aku bisa ngirim 2-3 artikel sehari. Jadinya aku hanya mengirimkan 1 artikel saja. Itu pun kalau pas aku benar-benar niat untuk nulis. Padahal saat itu targetku bisa mendapatkan 3000 poin kalau berhasil menerbitkan 10 artikel dalam satu bulan. 

Dan ternyata saat itu sempat tulisan yang aku kirim publish dihari yang sama dan tulisan-tulisanku yang berstatus pending pun akhirnya juga terbit. Sejak itu timbul lagi semangatku untuk kembali nulis. Namun sayang, di bulan Januari lalu aku hanya berhasil menerbitkan 9 artikel. Karena artikel yang satunya harus rela terbit di bulan Februari. Sakit banget gak tu menurut kalian? Ya sakit lah! Harus gagal dapetin 3000 poin hanya karena satu artikel. Huhuu sedih aku tu haha ...

Nah, di bulan Februari kemarin aku gak mau dong kejadian yang sama keulang lagi. Jadinya aku gak kasi kendor nii. Aku ngirimin terus tulisanku ke IDN Times. Terbit gak terbit urusan nanti. Yang penting nulis aja dulu. Syukur-syukur kalau bisa sampe terbit 10 artikel sebulan kan bahagia. Dan kalian tau apa? Alhamdulillah nya aku berhasil dapat 3000 poin di bulan Februari kemarin. Senang dong kan yaa, akhirnya kekesalan dan rasa penasaranku di bulan Januari terjawab.  

Nah buat kalian ni yang mau mencoba peruntungan nulis di IDN Times. Gak hanya nulis tapi juga dapat duit, yang terpenting itu kalian jangan nyerah saat tulisan kalian gak berhasil terbit. Pernah temenku bilang jalanku di IDN Times mulus-mulus aja. Tiap tulisanku terbit mulu. Sementara dia, tulisannya gak terbit-terbit sampe sekarang. Sampe-sampe dia nyerah dan gak ngirim tulisannya lagi. Padahal aku udah bilang, kalau tulisanku pun banyak yang gak terbit. Jadi intinya itu sebenarnya yakin dan jangan pantang menyerah. 

Oya, dan lagi ni kalau menurutku rasanya nulis di IDN Times akan lebih gampang terbitnya jika tulisan berbentuk listticle. Jadi kalau kalian mau menulis, mending nulisnya berbentuk listticle aja. Besok-besok deh aku akan sambung lagi pembahasan soal menulis di IDN Times ini. Ntar kalau semua aku bahas disini yang ada kepanjangan terus kalian bosan lagi bacanya.

Oke, kalau gitu sekian dulu tulisanku kali ini. Besok-besok aku akan cerita lagi dan kasi tips versi aku. Buat kalian yang mau baca tulisanku di IDN Times silahkan klik aja langsung ya IDN Times Article. Sampai ketemu ditulisan selanjutnya yaa. Oya kalau mau tanya-tanya boleh kok silahkan. Tapi aku lebih ngerekom kalian nanya nya via DM instagram aku aja kalau mau fast respon. Bye bye ...

You Might Also Like

0 Comments

Popular Posts

Most Popular